Ayo MERDEKA (Koneksi Antar Materi Modul 1.1)


AYO MERDEKA

(Koneksi Antar Materi Modul 1.1)

oleh : Ilham Saputra (CGP 7 - 254)


        Pada modul 1.1 ini saya mulai banyak diberikan pelajaran, pemahaman, serta berbagai refrensi dari segala praktik baik implementasi dari filosofi-filosofi Ki Hajar Dewantara. Melalui alur Mulai dari diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi antar Materi dan Akasi Nyata (MERDEKA), Modul 1.1 ini telah berakhir. Namun masih banyak sekali pendalaman-pendalaman materi yang perlu saya pelajari lagi serta saya refleksikan dengan mendalam.

        Membahas Filosofi tentang Pendidikan yang diharapkan oleh Ki Hajar berawal dari pemahaman tentang tujuan Pendidikan itu sendiri. Banyak sekali yang salah kaprah tentang pengertian tentang Pendidikan dan Pengajaran. Sehingga arah pendidikan di Indonesia masih banyak yang menganggap bahwa kegiatan Pengajaran itu tolok ukur keberhasilan Pendidikan. Padahal Pengajaran itu sudah adalah bagian dari Pendidikan itu sendiri. Masih banyak peran berbagai pihak yang dapat membangung kualitas pendidikan yang ada dalam suatu negara. Sehingga pemahaman yang saya tuangkan dalam Eksplorasi Konsep pada Modul 1.1 sebagai pemahaman awal saya buat dalam gambar tayangan berikut:

        





Gambar 1-4 : Dokumentasi dan Karya Ilham Saputra

        Ekplorasi konsep yang saya lakukan bertujuan untuk mencari titik terang untuk memahami inti dari pemahaman Konsep Pendidikan dan Pengajaran yang sudah sangat dalam pada filosofi Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Sehingga ini menjadi pegangan kuat kita untuk melaksanakan segala program pengajaran yang mampu memberi perubahan dalam dunia Pendidikan.

        Berikutnya untuk menggali berbagai potensi yang ada di sekitar, melalui kegiatan Ruang Kolaborasi, saya berhasil menggali salah satu potensi filosofi lokal untuk membuktikan bahwa di sekitar kita bisa menerapkan filosofi KHD. Meski perlu melakukan diskusi yang cukup panjang bersama rekan kelompok yang telah dibentuk oleh Fasilitator, kelompok kami memilih Buppak Babhu', Ghuru, Rato sebagai bahan refleksi konteks Sosial Kultural yang ada di kabupaten Bangkalan. Konteks ini dirasa sangat tepat untuk melakukan pembiasaan baik  kepada murid. Keluarga, Sekolah, Lingkungan menjadi unsur wajib yang ada dalam proses Pendidikan murid-murid kita. Kita perumpamakan jika di Rumah itu adalah Pembiasaan untuk menghasilkan karakter yang positif, di sekolah Guru Menguatkan karakter secara keilmuan, sedangkan di Masyarakat mereka harus bisa mengimplementasikan apa yang mereka dapatkan di rumah dan sekolah.
 
      
        

      Hal ini menjadi topik pembahasan yang menarik untuk dibahas saaat ruang Kolaborasi. Sehingga kami banyak sekali menerima masukan dan pelajaran berharga serta menjadi pegangan kuat kita untuk bisa mengimplementasikan filosofi KHD yang sesuai kultur di daerah. Bagi saya ini adalah strategi konsep untuk mendapatkan pondasi yang kuat untuk bisa melakukan Praktik baik penerapan Pendidikan. Sehingga apapun yang Guru atau murid lakukan di sekolah merupakan kolaborasi yang baik untuk mencapat satu tujuan yaitu menggali dan mengoptimalkan potensi murid

        Tidak hanya memahami 1 filosofi KHD saja dalam kegiatan di modul 1.1 ini. Banyak sekali filosofi Pendidikan yang KHD buat sehingga membuat saya memiliki wawasan yang cukup banyak sebagai bahan dan landasan kuat untuk melakukan praktik pembelajaran yang sesuai dengan filosofi KHD. Prinsip Menuntun, Pendidikan Ibarat Petani, Sesuai Kodrat alam dan zaman, serta menghamba kepada murid terbungkus dalam strategi Pembelajaran Berpusat pada Murid. Pada tahap ini saya juga semakin yakin untuk bisa melakukan praktik baik penerapan Filosofi KHD di ruang-ruang kelas. Pembelajaran yang sesuai dengan minat dan potensi siswa, mengembangkan pembelajaran sesuai zaman yang akan dihadapi oleh murid, serta pembelajaran yang bermakna bagi murid.



        Tidak hanya mempelajari materi dan menggali segala potensi tentang Filosofi Ki Hajar Dewantara, saya pun mencoba untuk melakukan praktik pembelajaran yang saya tekankan kepada prinsip berpusat pada murid. Kegiatan sederhana yang mampu memberi dampak positif untuk siswa ini saya lakukan di kelas dengan strategi "Lingkaran Ilmu". Dalam penerapannya, saya mencoba menggali kemampuan siswa dalam emamahi sesuai ilmu dari sudut pandang mereka masing-masing atau pemaham mereka masing-masing. Semua ide dan pemikiran siswa di dalam sebuah lingkaran.

         Praktik ini mendapat antusisme belajar siswa yang cukup tinggi. Keterlibatan murid dalam belajar memahami suatu materi meningkat cukup drastis. Murid yang biasanya tidak mau maju untuk menulis, menyampaikan pendapat, mereka akhirnya mau setelah diberi kesempatan untuk menyampaikan ide atau pemahaman dasar yang mereka ketahui. Hal ini memang sederhana sekali tapi mampu mengubah kondisi belajar yang cukup menarik dalam mempelajari satu pemahaman.    
            
        Akhirnya dari kegiatan ini semua siswa bisa merasakan belajar yang sama. Semua siswa memiliki pengalaman dan pemahaman yang berbeda-beda. Setelah dituliskan dalam Lingkaran Ilmu ini, mereka akhirnya bisa membuat suatu pemahaman baru yang didapat dari potensi-potensi informasi dari teman-teman dalam 1 kelas. Kegiatan ini tidak terlepas dari pemahaman dasar filosofi KHD yang menuntun pembelajaran berpusat pada murid. Dari sini akan digali lebih banyak lagi aksi nyata untuk praktik dalam mengimplementasikan Pembelajaran yang bersumber pada Murid.

        Demikian Refleksi kebermanfaatan yang saya dapatkan dari Koneksi antar materi yang saya pelajari di Modul 1.1 ini. Masih perlu banyak pemahaman dan implementasi yang akan saya lakukan untuk mewujudkan Pembelajaran yang berpihak pada murid.




Salam Merdeka Belajar !

Bangkalan, 8 November 2022



IS,