Hari Kedua Kuliah Umum PembaTIK Level 4 tahun 2021

 


            Kamis, 11 November 2021 tepatnya pagi tadi pukul 09.00-10.30 berlangsung kegiatan Kuliah umum hari kedua PembaTIk level 4. Kegiatan hari ini merupakan kegiatan Lanjutan yang sudah berlangsung di hari pertama kemarin. Pemateri yang mengisi kuliah umum hari ini juga tidak kalah menarik dan pentingnya dibanding hari kemarin. Pemateri hari ini yaitu Kang Maman Suherman. Beliau menyampaikan judul materi "Belajar dalam Mengajar dan Kiat sukses berkomunikasi dengan publik. 

            Di penjelasan awal, beliau mencoba untuk  mengangkat kembali prinsip-prinsip yang menjadi pegangan Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan. "nonton", "niteni", "niroke" menjadi sebuah pengantar yang tepat kepada peserta sebagai guru untuk menerapkan kepada muridnya. DIlanjutkan pada tahapan yang kedua yaitu "ngerti", "ngrasa", dan "nglakoni". Prinsip yang kedua ini menjadi sebuah pembahasan yang sangat menarik untuk dapat dijadikan pegangan kita sebagai guru untuk membuat strategi-strategi belajar yang tidak hanya dimengeri oleh anak. Namun anak juga bisa merasakan dan dapat melaksanakan apa yang adal dalam kegiayan belajar.


              Pembahasan yang sangat menarik lagi yaitu saat Kang Maman menjelaskan tentang Virus 3T yang perlu dihindari oleh Guru. Virus 3 T itu adalah:

1. Teacher Talking Time

2. Task Analysis

3. Tracking

            Ketiga virus di atas perlu dihindari jauh-jauh oleh guru sekarang. Jangan sampai guru melakukan kegiatan Ceramah 80% dibandingkan melakukan dialog dan kolborasi dengan siswa. ini mengakibatkan hal yang kurang baik terhadap gaya belajar anak di jaman sekarang. Yang kedua yaitu Task Analysis yaitu dalam kegiatan pembelajaran, kita diharapkan untuk mencoba memberikan gambaran terkait  manfaat materi yang dipelajari untuk kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi sebuah strategi mengajar dan dialog kepada peserta didik untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Sehingga mereka merasa penting untuk mempelajari materi tersebut. Yang ketiga yaitu hindari Tracking, hindari pengelompokan siswa sesuai kognitif. Beliau tidak setuju jika ada kelas yang dikhususkan untuk siswa yang pintar-pintar saja. Apalagi guru di kelas memberikan perbedaan terhadap siswa dan membuat aturan menang dan kalah.

            Masih banyak lagi ilmu yang kang Maman Suherman berikan di kuliah umum hari kedua ini. Namun ada inti yang saya tangkap yaitu dalam kegiatan mengajar, ajak siswa untuk berdialog, libatkan mereka untuk membuah sebuah aturan belajar, sehingga mereka juga merasa dilibatkan dalam membuat sebuah keputusan. Hal ini harus dilakukan oleh seluruh guru di satu sekolah, utamanya dalam oenerapan Profil Pelajar Pancasila. Dimana pembentukan karakter anak menjadi sebuah keutamaan dalam kegiatan pendidikan di Indonesia. Kang Maman berpesan "Surga itu tidak mudah/murah, ada yang perlu diusahakan dan dikerjakan untuk bisa mendapatkan syurga. Guru sebagai pembawa obor/lilin yang mampu menerangi kondisi apapun. Tapi berhati-hatilah jangan sampai membuat kebakaran dari obor/lilin yang kalian pegang.

                Inspirasi-inspirasi beliau menjadi sebuah motivasi yang sangat berharga untuk para Guru. Saya berharap, beliau juga dapat memberikan materi-materi ini untuk seluruh Guru di Indonesia untuk melakukan sebuah perubahan besar dalam Pendidikan di Indonesia.


Terima kasih Pusdatin

Bangkalan, 11 November 2021


IS